TARAKAN – Sebagai langkah untuk menunjang program pembinaan dan pelatihan calon anggota Polri, Kamis (21/12) kemarin Pemkot bersama Polres Tarakan melakukan penandatanganan MoU di ruang data Mapolres Tarakan.
Wali Kota Tarakan, Sofian Raga saat ditemui usai menandatangani MOU bersama Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit hal ini sebagai bukti keseriusan Pemkot dan Polres Tarakan untuk melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap putra dan putri daerah yang mempunyai keinginan menjadi polisi.
“Ini dilakukan untuk mendapatkan putra-putri daerah yang unggul dan kompetitif. Sekaligus untuk memberikan peluang bagi putra putri Tarakan yang mempunyai keinginan untuk menjadi seorang polisi,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika ada nanti generasi muda Tarakan yang ingin menjadi polisi, sebelum mengikuti tes penerimaan polri sebaiknya mengikuti pembinaan dan pelatihan terlebih dahulu yang dilaksanakan oleh Polres Tarakan.
Menurutnya, Pembinaan dan pelatihan ini memang sangat diperlukan agar sebelum mendaftar nanti sudah mengetahui kekurangannya untuk diperbaiki atau dipenuhi saat akan mendaftar polisi.
“Nanti, ada beberapa pembinaan dan pelatihannya yang akan dilakukan. Diantaranya, meliputi tes fisik, mental dan psikilogi. Jadi, harapan kita, kalau ada kekurangan bisa diketahui sejak awal dan bisa diperbaiki dan saat akan mengikuti tes polisi bisa lulus karena kekurangannya sudah dipenuhi itu,” bebernya.
Ia juga berharap, para peminat yang hendak mendaftar Polri bisa antusias memanfaatkan kesempatan program pembinaan dan pelatihan calon anggota Polri ini untuk berbenah dan memperbaiki diri. Selain itu, Sofian meminta agar putra putri daerah ini tidak menganggap remeh proses dan persyaratan calon anggota Polri dan bisa diikuti terlebih dahulu oleh putra-putri daerah sebelum mengikuti tes polisi.
“Iya, kita ajak putra dan putri daerah di Tarakan ini untuk mengikuti program pembinaan dan pelatihan dulu, baru ikut tes polisi, ini juga gratis karena sudah ada kerja sama Polres dengan Pemkot Tarakan,” imbuhnya.
Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit yang juga ditemui usai melakukan MoU bersama Walikota. Ia mengungkapkan, penandatanganan MoU yang sama seperti di Tarakan ini sebenarnya tidak hanya dilakukan di Tarakan saja, melainkan juga di tingkatan Polri lain di daerah.
Penandatanganan MoU ini kata dia, merupakan intruksi dari Mabes Polri yang tahun sebelumnya sudah melihat program pembinaan dan pelatihan calon anggota Polri yang dilaksanakan memiliki hasil cukup memuaskan dalam tes polisi. Bahkan, dengan pelatihan dan pembinaan ini sudah mampu membentuk karakter calon pendaftar anggota Polri sebelum mengikuti tes.
“Memang dilihat nilainya cukup bagus dan memuaskan. Bahkan yang mendaftar dari Tarakan ini juga bisa bersaing dengan Balikpapan. Tapi, ada juga pendaftar yang sudah memuaskan namun terpaksa gugur karena nilai akademik di sekolah tidak bagus, sehingga dari Tarakan hanya satu orang saja yang lulus Akademi Kepolisian (Akpol). Makanya, dengan MoU ini calon pendaftar kita persiapkan duluan” ungkapnya.
Dijadwalkan, 2018 nanti Polri juga akan kembali membuka pendaftaran calon anggota Polri di seluruh daerah di Indonesia. Tarakan, kata dia juga sudah harus mempersiapkan diri. “Kita buka program pembinaan dan pelatihan calon anggota Polri, makanya kita harapkan siapa yang mau mendaftar polri bisa bisa pembinaan dan pelatihan yang kita programkan dulu,” katanya.
Wali Kota Tarakan, Sofian Raga saat ditemui usai menandatangani MOU bersama Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit hal ini sebagai bukti keseriusan Pemkot dan Polres Tarakan untuk melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap putra dan putri daerah yang mempunyai keinginan menjadi polisi.
“Ini dilakukan untuk mendapatkan putra-putri daerah yang unggul dan kompetitif. Sekaligus untuk memberikan peluang bagi putra putri Tarakan yang mempunyai keinginan untuk menjadi seorang polisi,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika ada nanti generasi muda Tarakan yang ingin menjadi polisi, sebelum mengikuti tes penerimaan polri sebaiknya mengikuti pembinaan dan pelatihan terlebih dahulu yang dilaksanakan oleh Polres Tarakan.
Menurutnya, Pembinaan dan pelatihan ini memang sangat diperlukan agar sebelum mendaftar nanti sudah mengetahui kekurangannya untuk diperbaiki atau dipenuhi saat akan mendaftar polisi.
“Nanti, ada beberapa pembinaan dan pelatihannya yang akan dilakukan. Diantaranya, meliputi tes fisik, mental dan psikilogi. Jadi, harapan kita, kalau ada kekurangan bisa diketahui sejak awal dan bisa diperbaiki dan saat akan mengikuti tes polisi bisa lulus karena kekurangannya sudah dipenuhi itu,” bebernya.
Ia juga berharap, para peminat yang hendak mendaftar Polri bisa antusias memanfaatkan kesempatan program pembinaan dan pelatihan calon anggota Polri ini untuk berbenah dan memperbaiki diri. Selain itu, Sofian meminta agar putra putri daerah ini tidak menganggap remeh proses dan persyaratan calon anggota Polri dan bisa diikuti terlebih dahulu oleh putra-putri daerah sebelum mengikuti tes polisi.
“Iya, kita ajak putra dan putri daerah di Tarakan ini untuk mengikuti program pembinaan dan pelatihan dulu, baru ikut tes polisi, ini juga gratis karena sudah ada kerja sama Polres dengan Pemkot Tarakan,” imbuhnya.
Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit yang juga ditemui usai melakukan MoU bersama Walikota. Ia mengungkapkan, penandatanganan MoU yang sama seperti di Tarakan ini sebenarnya tidak hanya dilakukan di Tarakan saja, melainkan juga di tingkatan Polri lain di daerah.
Penandatanganan MoU ini kata dia, merupakan intruksi dari Mabes Polri yang tahun sebelumnya sudah melihat program pembinaan dan pelatihan calon anggota Polri yang dilaksanakan memiliki hasil cukup memuaskan dalam tes polisi. Bahkan, dengan pelatihan dan pembinaan ini sudah mampu membentuk karakter calon pendaftar anggota Polri sebelum mengikuti tes.
“Memang dilihat nilainya cukup bagus dan memuaskan. Bahkan yang mendaftar dari Tarakan ini juga bisa bersaing dengan Balikpapan. Tapi, ada juga pendaftar yang sudah memuaskan namun terpaksa gugur karena nilai akademik di sekolah tidak bagus, sehingga dari Tarakan hanya satu orang saja yang lulus Akademi Kepolisian (Akpol). Makanya, dengan MoU ini calon pendaftar kita persiapkan duluan” ungkapnya.
Dijadwalkan, 2018 nanti Polri juga akan kembali membuka pendaftaran calon anggota Polri di seluruh daerah di Indonesia. Tarakan, kata dia juga sudah harus mempersiapkan diri. “Kita buka program pembinaan dan pelatihan calon anggota Polri, makanya kita harapkan siapa yang mau mendaftar polri bisa bisa pembinaan dan pelatihan yang kita programkan dulu,” katanya.
HUMAS POLDA KALTIM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar